Saat kita kecil dulu, kita sering mendengar dongeng tentang putri yang lemah lembut, yang penurut, yang mengalah, hidupnya susah, didera namun pasrah, dan akhirnya mendapatkan happy ending bersama sang pangeran...
Dan sekarang dalam versi sinetron, film, rata-rata menampilkan tokoh protagonis yang lemah lembut, penurut, yang selalu didera dan hanya pasrah menerima. Tokoh protagonis yang selalu menangis di setiap episodenya namun akhirnya happy ending demi rating dan kepuasan pemirsanya.
Benarkah mereka yang dapat dicontoh untuk menggambarkan sifat lemah lembut?
Sebenarnya lemah benar-benar berbeda dengan lembut
Dalam bahasa Inggris,
Lemah: not strong, weak.
Lembut: soft.
Seseorang yang lembut tidak identik dengan lemah. Dalam hal ini, lemah lebih dominan berasal dari perasaan, merasa diri lemah tidak berdaya. Sedangkan menjadi lembut adalah PILIHAN.
Teladan kelembutan hati yang sempurna hanyalah dari Rasulullah, seseorang yang diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak.
Rasulullah yang berhati lembut, sangat penyayang kepada anak yatim, dan fakir miskin. Dengan hati yang lembut beliau memaafkan seseorang yang selalu melemparkan kotoran ke kepalanya, bahkan beliaulah yang datang menjenguk saat orang tersebut sakit. Ketika ada seorang badui yang kencing di masjid, beliau tidak langsung memarahinya. Dengan kelembutannya beliau bisa menasihati orang badui tersebut dengan cara yang hikmah. Meskipun Rasul berhati lembut, namun ternyata beliau tidak pernah dikisahkan menyerah pada kemungkaran. Justru beliaulah yang berada di barisan paling depan memerangi kemungkaran. Dalam menghadapi musibah, Rasul menunjukkan ikhtiar dan kelapangan hati, kesabaran yang tiada batas dengan bertawakal penuh kepada Allah.
Ternyata,
Kelembutan itu nikmat bagi pemiliknya, maupun yang menerimanya....
Kelembutan itu peka, peduli dan merasakan keadaan orang lain..
Kelembutan itu sabar, ridho dan tangguh....
Kelembutan itu kuat, dasyat dan menguatkan....
Seperti air yang lembut, air yang memberi kesegaran dan kenikmatan bagi orang yang meminumnya. Air yang lembut peka mengikuti bentuk wadahnya. Air dengan sabar meniti jalan yang dilaluinya sepanjang sungai hingga laut. Air yang lembut bercampur dengan semen menjadi penguat untuk membentuk bangunan yang kokoh. Dan air dalam jumlah besar, kelembutan yang berlimpah ternyata menyimpan kekuatan yang dasyat. Bencana alam banjir, tsunami, semuanya berkaitan dengan air yang lembut..
Sesungguhnya kelembutan bukan berarti kelemahan.
Kelembutan hati akan dapat membuka cahaya Illahi, sedangkan kelemahan mendekatkan diri pada keputus asaan.
Allah menyukai muslim yang kuat dibandingkan muslim yang lemah.
Ya Allah karuniakanlah kepada kami kekuatan dan kelembutan hati istiqomah di jalanMu, amiin.