Selasa, 30 September 08

Setelah adzan magrib nanti, Ramadhan akan berakhir. Bayangan 1 Ramadhan terbayang kembali saat menyambut Ramadhan dari atas langit kota Semarang, melihat dari balik awan kerlip lampu kotaku menyambut malam 1 Ramadhan. Dan saat berpijak kembali di bumi, kuhirup nafas dalam dan ku berteriak dalam hati ”marhaban ya Ramadhan”.
Hari- hari pertama Ramadhan harus kulewati dalam kondisi drop. Tensiku turun hingga 60/70, rasanya seperti... Maha suci Allah yang masih memberi kesempatan jantungku berdetak, dan memberiku pelajaran untuk lebih menghargai hak tubuh. Sungguh setiap amal ada waktunya, ada waktu bekerja, ada waktu sholat dan ibadah lainnya. Tapi ada waktu untuk istirahat dan waktu makan dengan baik. Setiap amal sejatinya hanya bisa terlaksana atas rahmat Allah.
Di 10 hari terakhir, aku baru sadar...Alhamdulillah puji bagi Allah yang mengatur setiap detik kejadian dengan sempurna. Ternyata dengan sakit di awal Ramadhanlah yang menjadikanku bisa menikmati indahnya ibadah di 7 hari terakhir di bulan Ramadhan. Bahkan 3 hari terakhir aku bisa terus menerus sholat di masjid yang kucinta sejak pertama kali melihatnya, yaitu masjid UGM.
Sekarang, ashar terakhir Ramadhan, aku kembali sujud di tempat ini. Ya Allah kembalikanlah aku di tempat ini lagi setelah hari ini. Dan pertemukanlah kembali aku dengan Ramadhan selanjutnya. Amiin.