26 November 2008

Ada teman yang berujar bahwa dia ingin olahraga. Ada juga yang ingin menulis, ada yang merencanakan berjualan, kemarin rencananya November ini ke Jakarta……………smua ga jadi, alias gatot gagal total
Whats up guys? Planning, thinking, talking memang penting, tapi tanpa action ya tidak akan jadi.
Saya pernah baca di cybermq.com di kolom Ustad Amri, diistilahkan NAPO, NATO, saya tambahkan NANO .
Not action Planning Only. Orang-orang ini sibuk menyusun strategi, rencana bahkan anggaran, bisa secar a global atau mungkin rinci, namun tidak dilaksanakan. Jadi hanya bagus di atas kertas.
Not action talkinh Only. Istilah ini memang yang paling terkenal di kuping kita. Ditujukan untuk orang yang hanya banyak bicara, tapi tanpa bukti pelaksanaan.
NANO is Not action Niat Only. Wah kalau yang ini hanya dia dan Alllah yang tahu donk… kan baru niat di hati. Dalam Islam meniatkan kebaikan mendapatkan 1 pahala, sedang bila dilakukan pahalanya akan dilipatgandakan menjadi 10 bahkan 100x lipat. Bila niat itu untuk keburukan/ maksiat, selama hanya niat belum berdosa. Namun bila telah dilakukan akan mendapat 1 dosa. Ibarat pedagang dia gak rugi kalau jualannya jelek, tapi untungnya sedikit kalau barang dagangannya bagus.
Mungkin hambatan untuk action adalah takut akan halangan kesulitan yang akan muncul. Kesulitan, halangan dan masalah ada bukan untuk dihindari, teteapi untuk diselesaikan. Disadari atau tidak sebenarnya masalah itulah yang membuat kita maju, berkembang dan jadi lebih banyak tahu. Seperti pada percobaan Thomas Alfa Edison, dia gagal 10000 kali menemukan bahan yang cukup untuk lampu pijar. Baginya ini bukan kegagalan, namun justru keberhasilan menemukan 10000 bahan yang tidak cocok digunakanuntuk lampu pijar, dan dia menjadi mengenal karakter bahan-bahan tersebut dan dapat memperkirakan karakter material yang diperlukan untuk lampu pijar.
Dalam Islam pun bila Allah hendak menaikkan derajat hambaNya, Dia akan memberinya cobaan.
Sikap kita terhadap hambatan itu sendiri yang menentukan keberhasilan. Apakah menyerah, atau maju terus pantang mundur. Jangan berharap masalah yang dihadapi akan semakin mudah, seperti ujian anak SMU pasti lebih susah dari ujian anak SD, Maukah anak SMU itu mengerjakan ujian anak SD? Pasti jawabnya tidak. Kenapa, karena dia sudah belajar cara menyelesaikan ujian untuk anak SMU.
Seperti itulah seharusnya kita belajar terus menerus mempersiapkan diri untuk naik tingkat di iuniversitas kehidupan ini dengan menyelesaikan masalah selanjutnya.
Selanjutnya, keputusan tepat itu penting, namun keputusan cepat lebih utama.
Untuk keputusan yang cepat, dalam arti bukan terburu-buru, akan ada 2 kemungkinan: benar atau salah. Tetapi kalau salah, dia punya waktu untuk memperbaikinya menjadi benar.
Untuk keputusan yang benar tetapi tidak cepat, pilihannya juga 2: terlambat atau salah + terlambat.
Berarti tidak ada pilihan selain cepat memutuskan dengan benar.
So, don’t worry, just be smart on your action.Ok?