
Bismillahirrahmanirrahiim
Menjadi sakit, tidak ada seorang dari kita pun menginginkannya, seringan apapun sakit itu...
Tapi ada kalanya Alloh memberikan rasa itu sebagai penggugur dosa, sebagai ujian kesabaran, sebagai episode yang terkandung banyak hikmah di dalamnya.
Sungguh Allah tidak menyia-nyiakan hambaNya, Dia-lah yang memberikan ujian, lengkap dengan penghiburannya, lengkap dengan jawabannya. Bahkan Allah memberikan pahala yang besar berupa kebun yang berbuah di surga bagi mereka yang menjenguk saudaranya yang sakit.
*****
Sejak malam itu, saya belajar menjalani episode sakit. Tepatnya saya mendapatkan cedera akibat kecelakaan. Lima jahitan sudah cukup membuat saya tidak bisa berjalan beberapa waktu. Memar-memar dan nyeri juga melengkapi luka terbuka lainnya.
Satu minggu berdiam di rumah dalam kondisi sakit, bukan hal yang menyenangkan (begitu dalam pikiran saya berujar) . Namun ternyata sungguh indah episode ini...
Hari pertama, parcel bunga dan buah datang. Betapa bahagianya hati. Beginikah rasa bahagianya diperhatikan lebih?
Sms dan telepon silih berganti menyapa kabar, mengkhawatirkan kesehatan saya. Saya baru tahu indahnya persaudaraan karena Islam.
Dan mereka pun akhirnya berdatangan, teman-teman dan saudara datang menjenguk. Subhanallah... saya baru tahu betapa berbunga-bunga perasaan si sakit bila datang penjenguk.
Pantaslah Allah memberikan karunia yang begitu besar bagi mereka.
Saya menjadi tahu mengapa Ibu saya yang sakit selalu berbinar saat saya datang. Saya belajar memahami mereka yang sakit. Semoga Alloh memberikan kesembuhan dan menghibur hati mereka.
Setelah sekian lama menegakkan sandaran, menegakkan berdiriku, Alloh memberikan nikmatnya merasakan kelembutan pertolongan orang lain, bersandar pada bahu-bahu mereka; keluarga dan teman-teman terbaik.
*****
Berobat dari Al Quran
Saya baru tahu ternyata minyak zaitun dapat membantu penyembuhan luka dan madu sangat cepat mengeringkan luka terbuka. Selama ini setahu saya minyak zaitun hanya untuk kecantikan wajah dan madu untuk kesehatan bagian dalam tubuh, tapi ternyata khasiatnya lebih dari itu.
Setelah tiga minggu jahitan saya tidak bisa dibuka karena masih basah. Saya pun menyerah dengan semua obat tabur, oles, dan tetes yang diberikan dokter. Uji kadar gula darah pun menunjukkan segalanya normal, tanda-tanda infeksi pun tidak ada. Kemudian saya menggunakan minyak zaitun pada luka saya. Hasilnya lumayan ada kemajuan. Setelah membaca banyak literatur, akhirnya saya beralih menggunakan madu pada luka terbuka itu. Awalnya sempat ragu karena kahwatir lengket, dikerubungi semut dan lain-lain. Tapi ternyata dengan penanganan yang baik, luka saya tidak sampai di-semut-in. Setelah menunggu kesembuhan dengan berbagai obat, luka saya kering dalam tiga hari dengan madu. Subhanallah wal hamdulillah, Wallahu'alam. Maaf ya Bapak dan Ibu dokter...=)
*****
Lebih dalam bertafakur tentang episode ini, semakin banyak hikmah yang kudapat.
Dari episode kecelakaan ini, saya semakin belajar, tubuh ini hanya "hak guna pakai", bukan memiliki seutuhnya. Sedikit saja kurang cepat pertolongan, ramainya jalanan yang bisa menjadikan saya terlindas kendaraan di belakang. Hidup mati manusia adalah sekehendak pemiliknya
Di awal tindakan pembedahan, entah mengapa saya begitu jelas merasakan jarum dan benang melewati kulit saya. Wallahu'alam. Namun bagi saya, Alhamdulillah saya bisa merasakan rasa sakit yang sangat itu. Air mata jelas tak terbendung, dalam hati berkata ingin pingsan saja. Jika saya bisa pingsan atau tidak sadarkan diri, mungkin saya tidak akan merasakan apa-apa. Namun ternyata saya ditakdirkan terjaga sepanjang 'tindakan' itu. Alloh mengijinkan saya merasakan dengan detail rasa sakit itu. Meski saya begitu lelah merasakan sakit, tetap saja kesadaran diri tidak menghilang sedikitpun.
Ya Allah, semoga rasa sakit itu menggugurkan dosa.
Subhanallah, saya belajar betapa beratnya bila seseorang masuk neraka dan disiksa sampai mati, tapi kemudian dihidupkan lagi untuk disiksa lagi begitu seterusnya hingga rasa sakit itu dirasakan tiada henti.
Jika setelah disiksa satu kali di neraka kemudian mati, maka selesailah rasa sakit. Namun dengan dihidupkan dan disiksa lagi begitu seterusnya maka rasa sakit akan terus menerus dirasakan kedahsyatannya.
Astaghfirullahaladziim
****
Episode sakit, siapapun tidak pernah menginginkanya, seringan apapun rasa sakit itu. Tapi dalam episode sakit yang dialami oleh diri kita, keluarga kita, saudara ataupun teman kita terkandung banyak hikmah, di dalamnya banyak kesempatan untuk mendapatkan pahala dunia akherat.
Dalam menghadapi episode sakit, yang terpenting adalah bagaimana menyikapinya; (mengutip beberapa nasihat Aa Gym).
Yang pertama perlu dilakukan adalah Siap.
Diinginkan ataupun tidak, seberapa keras usaha kita menjaga kesehatan, bila Alloh menghendaki maka kita tetap bisa sakit. Karena itu kita harus SIAP akan datangnya episode sakit dalam perjalanan kehidupan kita.
Yang kedua harus dilakukan adalah Ridho.
Dengan ridho pada keputusan Alloh, hati akan menjadi tenang dalam menjalaninya. Bagaimana mungkin kita tidak terima, toh tanda terimanya sudah melekat pada tubuh berupa luka ataupun sakit itu. Maka tidak ada pilihan yang lebih baik selain ridho.
Selanjutnya; Jangan mempersulit diri; jangan mendramatisir.
Sakit kita sudah cukup terlihat dari keadaan tubuh kita, dan tidak perlu didramatisir rasa sakit itu hingga membuat orang lain iba. Bila dokter bertanya keadaan kita, katakan sejujurnya tanpa didramatisir berlebihan. Hal ini dikhawatirkan menjauhkan kita dari rasa syukur atas bagian tubuh lainnya yang masih sehat. Jangan merasa paling menderita seolah tidak pernah sedikitpun kita mendapatkan nikmat. Padahal episode ini hanya berlangsung beberapa saat dibanding usia sehat kita sebelumnya.
Yang keempat adalah Evaluasi Diri.
Tetaplah Berprasangka baik pada setiap kejadian yang diizinkan terjadi pada kita. Jadikan episode sakit menjadi jalan untuk menambah khusyuk taubat kita kepada Allah.
Hidup ini bagai gaung di pegunungan, apa yang kita bunyikan suara itu pulalah yang akan kembali pada kita, artinya segala apa yang terjadi pada diri kita adalah buah dari apa yang kita lakukan. Allah SWT Mahapeka terhadap apapun yang kita lakukan, dan dengan keadilannya tidak akan meleset siapapun yang berbuat sekecil apapun kebaikan dan setersembunyi apapun, niscaya Allah akan membalas berlipat ganda dengan aneka bentuk yang terbaik menurutnya, dan
sebaliknya kezhaliman sehalus apapun yang kita lakukan yang tampaknya seperti menzhalimi orang lain padahal sesungguhnya kita sedang menzhalimi diri sendiri dan sedang mengundang bencana balasan dari Allah SWT yang pasti lebih getir dan gawat, naudzhubillah.
Andaikan ada batu yang menghantam kening kita, selain hati harus ridho, kita pun harus merenung, mengapa Allah menimpakan batu ini tepat ke kening kita, padahal lapangan begitu luas dan kepala kita pun begitu kecil? Bisa jadi semua ini peringatan bahwa kita sering lalai bersujud, atau sujud kita lalai dari mengingat-Nya. Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, pasti segalanya ada hikmahnya.
Sepanjang episode kehidupan, tanamkan keyakinan dalam hati: Hanya Allah-lah Satu-satunya Penolong
Bila kita hanya berlindung pada Allah dalam mengarungi hidup ini, kita tidak akan gentar menghadapi persoalan apapun karena yang paling mengetahui masalah kita adalah Allah SWT, berikut segala jalan keluar terbaik menurut pengetahuan-Nya Yang Maha Sempurna.
Dan Dia sendiri berjanji akan menuntun memberi jalan keluar dari segala masalah, sepelik dan seberat apapun karena bagi Dia tidak ada yang rumit dan pelik, karena semuanya serba mudah dalam genggaman kekuasaan-Nya.
Pendek kata, jangan takut menghadapi episode sakit atau episode ujian apapun, tapi takutlah tidak mendapat pertolongan Allah dalam menghadapinya. Tanpa pertolongan-Nya kita akan terus berkelana dalam kesusahan, persoalan yang berujung pada persoalan baru, tanpa nilai tambah bagi dunia akhirat kita, ini benar-benar kerugian yang nyata.
Wallahu'alam
Semoga bermanfaat. MI.
Pic from deviantart.com