"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari(nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS Ibrahim :7)
Luruskan Alhamdulillah dalam nikmat
Alhamdulillah lebih mudah diucapkan ketika kita mendapat nikmat dari Allah berupa harta kekayaan, kemudahan, kelancaran, prestasi dan lain-lain. Luruskan lagi “Alhamdulillah” yang kita ucapkan dengan merasakan makna kalimat tersebut di hati kita. Segala puji kepada Allah….
Akuilah segala kebesaran Allah atas segalanya di dunia, akuilah bahwa segala pujian sempurna hanya milik Allah. Akuilah bahwa yang kita dapat sebagai nikmat, sebagai prestasi hanyalah karunia dari Allah.
Segala puji bagi Allah… dan jangan biarkan hati kita menikmati pujian dari orang. Bila kita dipuji, maka terima dan dengarlah pujian tersebut, dan ucapkan Alhamdulillahirrabbil’alamin sebagai pengakuan bahwa segala puji hanya bagi Allah.
Bila hati kita ikut mengucapkan Alhamdulillah, maka rasakanlah… syukur itu lebih menggelora, rasa hina dan tak memiliki daya upaya lebih memenuhi hati, karena kita bersungguh-sungguh mengakui bahwa.. “Segala puji hanya bagi Allah”
Orang yang Alhamdulillah-nya lurus, seharusnya menjadi tawadhu’ karena dia sadar bahwa segala nikmat hanya milik Allah.
Hati-hatilah pada Alhamdulillah yang sekedar hanya kata basa-basi yang kosong tanpa makna syukur didalamnya, malah kita menumpang ujub dan takabur di dalamnya.
Misalnya saat kita dipuji atas kesuksesan diri atau anak kita atau keluarga kita, kita tanggapi dengan “Alhamdulillah, saya memang bekerja keras untuk ini”; “Alhamdulillah anak saya memang hebat”; “Alhamdulillah saya memang telah merencanakan dengan baik, telah memimpikannya dari dahulu”.
Orang yang paling bersyukur adalah orang yang berterimakasih pada orang atau makhluk yang menjadi jalan nikmat / ilmu dari Allah.
Luruskan Alhamdulillah dalam ujian
Kadang kita merasa bila penghinaan dari orang, kehilangan harta, atau orang-orang yang kita cintai adalah musibah, dan merasa mana mungkin bisa bersyukur atas musibah.
Padahal Allah berfirman “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS Al Baqarah:216)
Maka setiap kejadian sesungguhnya adalah berasal dari Allah yang Maha Baik, yang sempurna perhitunganNya dahulu dan kemudian, sempurna kasih sayangNya yang memenuhi setiap detail kebutuhan hidup hambaNya. Dialah yang Maha Baik memberi yang dibutuhkan lebih dari yang diinginkan makhluknya. Dialah yang mengabulkan doa yang dimohonkan padaNya. Dialah yang tahu rintihan hati, kebutuhan jiwa setiap hambaNya,dan yang memberikan ujian sesuai kadar kemampuan hambaNya.
Di dalam ujian/ musibah….Mohonlah kepada Allah untuk ditutup semua pintu kecuali pintuNya, diambil sandaran selain Allah, dijauhkan dari pertolongan selain pertolongan dari Allah yang Maha Cepat petolongannya, serta dihalangi dari nikmat yang dapat menjauhkan hati dari Allah….
Beranikah Anda berdoa seperti itu? Beranikan!!
Dan sungguh, insyaAllah terkabul, maka kita akan merasa semua orang yang menjadi sandaran pergi meninggalkan kita, semua pintu pertolongan tertutup, semua rencana gagal, semua daya upaya tidak berjalan sesuai rencana. Semuanya seolah hancur dan kita merasa terjatuh ke palung-palung terdalam musibah dan ujian kesabaran yang tidak ada ujungnya.
namun justru kejadian itulah yang bisa membuat hati dekat kepada Allah. Merasakan nikmatnya hidup dalam jaminan Allah. Lurus dalam keyakinan hanya bersandar padaNya.
Inilah nikmat yang sesungguhnya wahai Saudaraku!!
Dialah yang Maha Baik, lebih dari kebaikan kita pada diri kita sendiri..
Maka sungguh indah bila kita bisa bersyukur dan berkata Alhamdulillah meski dalam ujian ataupun kemalangan.
Dalam Hadist Qudsi Allah berfirman:
"Tidak ada satupun hamba-Ku yang ikhlas kuambil harta yg Kuberikan padanya, kecuali Kuganti dengan yang lebih baik. Tidak ada satupun hamba-Ku yang ridha dengan bala yang Kutimpakan padanya, kecuali Kunaikkan derajatnya. Dan tidak satupun hambaKu yang bersyukur, kecuali Kutambah nikmatKu padanya".
Di hadits qudsi yang lain Allah menyatakan:
"Barangsiapa yang tidak bersyukur atas nikmatKu, tidak bersabar atas bala yang Kutimpakan, dan ridho terhadap keputusanKu, keluarlah dari langitKu dan carilah Tuhan selain diriKu".
Luruskan lagi Alhamdulillah dari mulut dan hati kita.
Alhamdulillahirrabbil’alamin
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Terinspirasi dari Kajian Asmaul Husna: Asy Syakur oleh Aa Gym; 22 Oktober 2009, mqfm.net