
Kata Hijrah (هِجْرَة) berarti Pindah. Hijrah merupakan suatu cara yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu (para nabi) untuk berlepas diri dari alam kebatilan (kondisi dimana manusia tidak hidup dengan Kitab Allah). Dalam kitab suci Al-qur'an dikenal istilah: IMAN-HIJRAH-JIHAD, yang berarti bahwa hijrah muncul dan dilakukan karena dorongan IMAN atau percaya bahwa kehidupan yang tidak berpedoman kepada Kitab Allah adalah kekafiran, yang akan membawa manusia pada kebinasaan dan kehancuran. Dan percaya bahwa hanya dengan berpedoman kepada Kitab Allah sajalah keseimbangan dapat diciptakan. Atas dorongan kepercayaan tersebutlah maka hijrah dilakukan, yang dimaksudkan untuk meninggalkan segala bentuk kehidupan yang tidak berlandaskan Kitab Allah dan membangun suatu tatanan baru yang berlandaskan kepada KItab Allah. Maka dari itu konsekuensi dari berhijrah adalah berjihad, yakni memperjuangkan apa yang dipercayai tadi (Keharusan Kitab Allah sebagai pedoman).jadi dapatlah disimpulkan bahwa kata hijrah tidak dapat dipisahkan dari kata iman dan jihad.(Wikipedia)
Dalam sejarah Islam, esensi dari hijrah adalah bagaimana berusaha untuk menyelamatkan akidah, agama, keimanan, dari gangguan orang-orang musyrik. Dalam hal ini Rasulullah SAW dan umatnya merasa terganggu kehidupan agama dan keyakinannya dari tekanan orang-orang Quraisy di Mekkah. Oleh karena itulah perintah hijrah turun agar Islam tetap tegak.(Dialog Jumat Tabloid Republika261208)
Esensi hijrah itu masih berlaku untuk kita dalam berusaha menyelamatkan akidah, agama dan keimanan.
Untuk bisa berhijrah, kita harus tahu dari mana dan kemana kita akan berhijrah. Salah satu cara mengetahuinya adalah dengan bertafakur. Luangkan waktu untuk menafakuri kehidupan kita selama ini. Apa yang harus diubah untuk menjadi lebih baik, sikap apa, sifat apa, atau perubahan dalam bentuk apa untuk menjadikan lebih baik.
Hal-hal yang penting untuk di tafakuri adalah niat hati, iman, lintasan hati, tawakal…
Apakah benar selama ini kita bergantung hanya pada Allah, atau justru kepada orang tua, atau tempat kerja kita?
Bagaimana pula syahadat kita bila perintah Allah bukan prioritas dalam hidup ini, bagaimana bila hal yang membuat stress adalah kemarahan atasan kita, kekecewaan teman kita.
Sebaliknya kita tidak pernah stress dengan setumpuk dosa kita yang setiap hari kita tambah, kita tidak stress bagaimana kedudukan kita dihadapan Allah dengan ibadah kita yang mengecewakan karena tidak ikhlas
Bagaimana kedudukan Rasul di hati bila sunahnya hanya sekedar diketahui tanpa diamalkan, bila berdusta tak membuat kita was-was…
Astaghfirullahaladziim….
Marilah kita berhijrah...
dari kemunafikan iman menuju kaffahnya Islam,
dari cinta pujian dunia menuju mengharap ridho Allah semata,
dari kemalasan menjadi penuh semangat menuju kemuliaan.
Menuju ikhlas yang jujur, yang benar-benar yakin dan ridho bahwa setiap ketentuan Allah adalah yang terbaik untuk kita.
Ya Allah yang membolak-balik hati,
tetapkanlah,kuatkanlah tekad kami berhijrah menuju hidup hanya untukMu,
Ridho pada keputusanMu dan hidup dalam kasih sayangMu.amiin