Sesekali kita perlu menoleh ke spion kendaraan untuk melihat keadaan di belakang kendaraan. Hal ini biasanya dilakukan sebelum membelokkan kendaraan. Sebelum berpindah jalur ke jalur yang lebih lambat ataupun lebih cepat kita juga perlu melirik ke spion.
Menoleh ke spion ini penting, tapi hanya dilakukan sesaat dan sesaat. Selebihnya kita perlu fokus dengan kondisi jalan di hadapan kita. Karena itulah ukuran kaca spion lebih kecil dari ukuran kaca depan mobil kita. Meskipun kecil, spion tetap penting untuk keamanan dan keselamatan pengendara.
Seperti itulah kita menoleh pada kenangan masa lalu kita. Semua yang sudah berlalu tidak bisa diulang kembali. Dan seperti halnya pengendara yang menggunakan spion untuk membantu yang berbelok, kita pun perlu menggunakan masa lalu sebagai pelajaran untuk mengambil langkah kita berikutnya.
Kenangan yang Indah, Lucu, Berkesan
Jadikan kenangan indah menjadi penyemangat untuk melakukan lebih baik lagi. Jadikan kenangan lucu dan berkesan menjadi penghibur diri saat sedih. Dan semua kenangan yang menyenangkan hati itu, jadikanlah untuk memperbanyak syukur kepada Allah.
Kenangan indah yang salah
Ada kalanya kita mengalami moment dalam hidup kita yang mungkin bagi orang kebanyakan itu hal yang biasa, lucu, indah dan berkesan, namun tidak begitu dalam pandangan Islam. Maka jangan biarkan hati kita menganggapnya indah. Misalnya saat bercanda dengan teman masa kecil, mereka bercerita tentang keberhasilan mencuri mangga di tempat tetangga. Misalnya cerita di waktu dulu kita belum berhijab bermain di sana sini begini dan begitu. Misalnya saat masih belum insaf, pernah berpacaran dengan fulanah dan fulanah, pernah kesini dan kesana dengan si fulan dan fulanah. Misalnya pernah merayakan valentine dengan meriah di sini dan sana. Bahagia saat mengerjai orang bahkan menganggapnya lucu, saat bermain petasan membuat kaget banyak orang.
Kadang-kadang, boleh jadi teman-teman lama mengungkit semua kembali ke permukaan seolah betapa indahnya keberhasilan (bermaksiat) itu.
Jadikanlah ini menjadi bahan taubat terhebat. Jadikanlah ini menjadi alasan air mata taubat. Sekalipun hanya kenangan perasaan berbangga-bangga menjadi juara, merasa nikmat diperhatikan meskipun dengan orang yang bukan muhrim, merasa nikmat dipuji. Setidaknya janganlah lagi berbangga dengan kenangan "indah yang salah", sehalus apapun salah-nya.
Kenangan yang buruk, sedih dan menguras air mata
Kita harus bersyukur karena Allah memberikan manusia sifat lupa, sehingga kita bisa melupakan kenangan yang buruk, kata-kata kasar, menyakitkan dan mengiris hati dari orang lain. Tak bisa dibayangkan betapa menderitanya kita bila harus mengingat saat dimarahi guru SD padahal saat ini kita telah kuliah/ bekerja. Betapa sedihnya bila harus mengingat saat-saat kehilangan orang-orang tercinta berpulang kepada Allah. Betapa jengkel dan marahnya saat mengingat pengkhianatan, penipuan yang kita terima. Jadikanlah ini menjadi pelajaran yang berat namun penting, bahkan sangat penting.
Kita belajar jenis kata dan sikap bagaimana yang menyakitkan orang lain sehingga bisa kita hindari. Kita belajar tanda-tanda penipu/pengkhianat/pencuri untuk bisa kita hindari. Kita belajar untuk menjadi seperti mereka yang mengulurkan tangannya saat kita membutuhkan, mereka yang menyediakan pundaknya untuk kita bersandar saat menangis. Dan kita harus belajar menghibur bukan hanya mengusap air mata, namun juga menguatkan, menasehati dan meneguhkan iman.
Kenangan buruk yang 'benar hikmahnya'
Tak mudah menerima hal yang buruk untuk mencari kebenarannya. Namun hal ini telah Allah jelaskan dalam firmannya "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (QS Al Baqarah 216).
Misalnya kita pernah mendapatkan nilai yang buruk di suatu pelajaran/ mata kuliah dan membuat kita sedih. Padahal setelahnya kita menjadi paling bersemangat untuk pelaran tersebut sehingga mendapatkan nilai terbaik untuk pelajaran tersebut.
Misalnya kita pernah disakiti/ dikhianati, mungkin Allah yang Maha Baik menginginkan hati kita menjadi kuat dan teguh berserah padaNya. Misalnya kita pernah merasakan kesedihan atau kesendirian, padahal setelahnya kita menjadi tahu makna Iman yang sebenarnya.
Bukan mudah melewati kenangan buruk, namun mungkin inilah harga mahal yang harus kita lalui sebagai pembelajaran dan untuk mendapatkan pahala dari Allah.
Harus Maju dan Berubah Lebih Baik
Cukuplah sesaat menoleh ke spion Anda. Tatap kembali ke kaca depan mobil Anda demi keselamatan berkendara !!
Cukuplah sesaat menoleh kepada kenangan untuk mengambil pelajaran, hidup ke depan harus dihadapi lebih kuat dan bersemangat !!
Lakukan lebih baik lagi dalam segala hal. Kita tidak bisa merubah negara, tidak bisa merubah kota, tidak bisa merubah keluarga kita, namun kita bisa berubah mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai saat ini juga (Aa Gym)
Jangan berubah hanya untuk mengubah keluarga/ orang lain, karena Anda akan kecewa bila itu tidak terjadi. Namun berubahlah menjadi lebih baik karena memang begitu seharusnya, karena memang itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah untuk mengharap ridho Allah. InsyaAllah Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang berjalan menuju pada kebaikan karena Allah semata.
Wallahu'alam
Dikutip dari Buletin Jumat.
Akira Salsabila